KEHAMILAN USIA REMAJA
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang berlangsung pada usia 11-18 tahun. Angka kejadian kehamilan pada usia remaja cukup tinggi dan kini bahkan cenderung meningkat. Di Amerika Serikat (NHCS, 1985), ada sekitar 1 juta remaja hamil setiap tahun (dua per tiga, atau sekitar 60% hamil dluar nikah). Sekitar 400ribu orang hamil pada usia kurang dari 18 tahun, 30 ribu lainnya sebelum berumur 15 tahun. Celakanya, 79% dari mereka baru beberapa kali (bahkan ada yang baru sekali) mengalami haid.
Kehamilan remaja terkait erat dengan ketegesaan para belia mempraktikan hubungan (ekstramarital) seksual. Sekitar 1,4 juta (30%) remaja wanita (National Fertility Survey, 1989) yang berusia antara 15- 19 tahun telah melakukan hubungan seksual yang menyebabkan kehamilan. Sekitar 57% dari kehamilan ini tidak terencana , kemudian dituntaskan melalui pengguguran sebanyak 40 %. Sekitar 200ribu kasus (99% berlangsung di Negara yang sedang berkembang ) menjalani proses aborsi gelap yang ditangani oleh tenaga tidak terlatih sehingga risiko kematian meningkat menjadi 100-500 kali. Sementara sisanya melahirkan dengan seksio sesarea (NCHS, 1985).
Kehamilan yang terjadi pada usia remaja bukan hanya bermasalah karena kematangan fisik dan psikis belum sempurna, tetapi juga karena pendidikan rendah, sosialisasi kurang, konflik keluarga (termasuk mertua), kecemasan, dan lenyapnya sumber keuangan (terutama mereka yang lari dari rumah).
Wanita yang mulai hamil ketika kondisi gizinya buruk beresiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah sebesar 2-3 kali lebih besar disbanding mereka yang berstatus gizi baik, dan kemungkinan bayi mati sebesar 1,5 kali (NCHS, 1986).
sumber: Arisman, MB. Ilmu gizi dalam daur kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar